PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif adalah proses penarikan kesimpulan berdasarkan sifat khusus dengan fakta yg sifatnya umum. Penalaran deduktif mengarah kepada hal-hal yg sifatnya lebih spesifik lagi. Kesimpulan penalaran deduktif biasa disebut juga dengan deduksi.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, sebagai berikut :
1. Menarik
kesimpula secara langsung
Penarikan simpulan secara langsung adalah penarikan
simpulan dengan satu premis. Berikut
simpulan secara langsung :
1.
Semua S adalah P.
(premis)
Sebagian
P adalah S. (simpulan)
Contoh :
Semua jenis hewan mamalia
menyusui
Sebagian yg menyusui adalah hewan mamalia
2.
Tidak satu pun S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun P adalah S.
(Simpulan)
Contoh :
Tidak sebuah gelas pun
adalah beling
Tidak sebuah beling pun
adalah gelas
3. Semua S adalah P.
(Premis)
Tidak satu pun S adalah
tak-P. (Simpulan)
Contoh :
Semua tumbuhan berwarna
hijau
Tidak satu
pun tumbuhan adalah tumbuhan tidak berwarna hijau.
4. . Tidak satu pun S
adalah P. (Premis)
Semua S adalah tak-P.
(Simpulan)
Contoh
:
Tidak satu pun garam
adalah gula
Semua garam adalah bukan
gula
5. Semua S adalah P.
(Premis)
Tidak satu pun S adalah
tak-P. (Simpulan)
Contoh :
Semua kendaraan memiliki
roda
Tidak satu pun kendaraan
adalah tidak memiliki roda
Tidak satu pun yang tidak
memiliki roda adalah kendaraan
2. Menarik simpulan secara tidak langsung
Penarik simpulan dengan
dua premis, premis pertama sifatnya umum dan premis kedua sifatnya khusus.
Contoh :
PU : Semua tumbuhan membutuhkan klorofil
PK :
Teratai adalah tumbuhan
K :
Maka teratai membutuhkan klorofil.
Berikut merupakan jenis
penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1. Silogisme
Silogisme
adalah menghubungkan dua pernyataan kemudian ditarik kesimpulan. Biasanya digunakan seseorang untuk menuyusun argumentasi.
Di dalam silogisme terdapat 2 premis yaitu premis mayor dan premis minor. Premis
mayor adalah pernyataan yang dianggap benar bagi semua anggota kelas tertentu.
Premis minor adalah pernyataan yang menerangkan suatu peristiwa yang khusus
sebagai anggota dari kelas tersebut.
Berikut merupakan rumusan dari Silogisme:
PU : Semua A = B
PK : Semua C = A
K : Semua C
= B
Contoh:
PU : Semua makhluk hidup (A) membutuhkan
oksigen (B)
PK : Kucing (C) adalah makhluk hidup (A)
K : Maka kucing (C) membutuhkan oksigen (B)
Terdapat beberapa jenis-jenis silogisme
sebagai berikut:
Silogisme kategorial adalah
silogisme yang terdapat tiga proposisi. mengandung 2 premis dan 1
kesimpulan. Dimana terdapat premis mayor atau premis umum yg disingkat menjadi
PU, premis
minor atau premis khusus yg disingkat menjadi PK dan kesimpulan yg disingkat
menjadi K.
Contoh:
I. PU :
Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas
PK :
Kucing adalah makhluk hidup
K :
Maka kucing membutuhkan oksigen.
II. PU :
Semua kendaraan memiliki roda
PK :
Motor adalah sebuah kendaraan
K :
Maka motor memiliki roda
Silogisme
hipotesis
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang mengandung konditional
hipotesis dan premis minornya bersifat katagorial,
Silogisme hipotesis dibagi menjadi 4 sebagai berikut:
ü Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Jika sore ini
hujan turun, saya tidak pergi kerumah Lita
Sore ini hujan turun
Maka saya tidak
pergii keumah Lita
ü Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Jika banyak kendaraan di Jakarta,
maka akan terjadi polusi udara
Sekarang terjadi polusi udara
Maka banyak kendaraan di Jakarta
ü
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Jika Roni malas belajar
maka tidak akan lulus ujian
Roni rajin belajar
Maka Roni akan lulus ujian
ü
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Jika gaji buruh tidak
dinaikkan maka para buruh akan berdemo
para buruh akan berdemo
Jadi gaji buruh tidak
dinaikkan.
Silogisme
alternatif atau silogisme
disjungtif merupakan sebuah kalimat proporsi mayor yg mengandung suatu kemungkinan
atau menyebutkan dua proporsi alternatif dalam kalimat tersebut. Sedangkan
proporsi minornya mengandung kalimat yg menolak atau menerima salah satu alternatifnya
tersebut.
Contoh :
-PU
: Andi sedang bermain futsal atau basket
-PK
: Andi sedang bermain futsal
-K
: Jadi, Andi tidak sedang bermain
basket
-PU : Andi sedang bermain futsal atau basket
-PK : Andi tidak sedang bermain basket
-K : Jadi, Andi sedang bermain futsal
Berikut
adalah kaidah dalam silogisme alternatif :
Silogisme dalam
arti sempit, suatu
putusan yang berisi
pengakuan suatu predikat terhadap suatu subyek yang dinilai benar,
walaupun hasil dari kesimpulannya salah.
Contoh
:
Rudi
mengendarai motor atau mobil
Ternyata
mengendarai mobil
Jadi
ia bukan tidak mengendarai mobil
Rudi
mengendarai motor atau mobil
Ternyata
ia tidak mengendarai mobil
Jadi
ia bukan mengendarai mobil
Silogisme alternatif dalam arti luas, sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alternatif konklusinya benar, seperti:
Lina pergi ke kota Semarang
atau Bandung
Ia pergi ke Semarang
Jadi bukan pergi ke
Bandung
Lina pergi ke Semarang
atau Bandung
Ia pergi ke Bandung
Jadi bukan pergi ke
Semarang
b. Bila premis minor
mengingkari salah satu alternatif konklusinya salah, seperti:
Zirhan menyukai permainan sepak bola atau volly
Ternyata ia tidak menyukai
volly
Jadi ia menyukai sepak bola. (Bisa jadi ia menyukai permainan lain).
Lina pergi ke kota Semarang
atau Bandung
Ternyata ia bukan pergi ke Semarang
Jadi ia pergi ke Bandung (Bisa jadi pergi ke kota lain)
2. Entimem
Entimem adalah sesuatu pernyataan yg diungkapkan
secara praktis dan tepat. Dalam arti lain entimen merupakan silogisme yg
di persingkat. Rumus
Silogisme Entinem : C = B karena C = A
Contoh:
I. -
PU : Semua orang ingin pintar harus
belajar dan berusaha
- PK :
Rina ingin pintar
- K :
Rina harus belajar dan berusaha
II. -PU :
Jika adik tidak mau makan, ibu akan marah
-PK :
Adik mau makan
-K :
Maka ibu tidak akan marah
3. Salah Nalar
Kekeliruan dalam menafsirkan
kesimpulan karena adanya kecerobohan atau ketidaktahuan.
Contoh:
Doni merupakan seorang
alumni lulusan Gunadarama, mendapatkan pekerjaan diperusahaan ternama dan gaji yg besar. Oleh sebab itu, Ali tentu akan dapat pekerjaan diperusahaan
ternama dan gaji yg besar.
4. Deduksi yang
salah
Suatu kesimpulan yg diawali dengan premis yang salah.
Contoh:
Semua yg memiliki roda
memerlukan bahan bakar bensin untuk bergerak
Nama : Diana Tri Widyanti
Kelas : 3EB23
NPM : 29211322